08 Agustus 2009

IS development & outsourcing

Pemanfaatan teknologi informasi manjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam suatu industri. Terkait dengan hal ini, pengelolaan sumber daya informasi memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang suksesnya sebuah bisnis. Dalam sebuah perusahaan, pengelolaan sumber daya informasi biasanya disebut dengan Sistem Informasi Sumber daya Informasi.

Sistem Informasi Sumber daya Informasi atau Information Resources Information System merupakan bagian dari sistem informasi yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi, memproses, serta menyediakan informasi dalam format tepat yang akan dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan. Proses mengidentifikasi berarti sistem harus dapat menentukan masalah yang dihadapi perusahaan, keputusan yang akan dibuat oleh oleh para pengambil keputusan dan informasi apa yang harius disediakan untuk memecahkan masalah tersebut. Proses ini harus dapat menentukan data yang dibutuhkan, dimana, bagaimana, dan dengan metode apa data tersebut diperoleh serta bagaimana menentukan proses dan metode yang paling tepat yang akan dipergunakan dan berapa lama proses harus diselesaikan. Beberapa permasalahan yang sering timbul dengan dipilihnya outsourcing adalah perusahaan menghadapi keresahan terhadap karyawan, khususnya adanya rasa takut kehilangan pekerjaan yang dihadapai oleh karyawan yang sering memicu terjadinya kemarahan yang pada akhirnya akan mengganggu moral bekerja mereka, sehingga pihak manajemen perlu mengkomunikasikannya secara baik dan berterus terang atas apa yang sedang dihadapi perusahaan serta kenapa diambil langkah-langkah outsourcing.

Untuk menjaga terjadinya keresahan karyawan, proses outsourcing beberapa perusahaan membuat langkah transisi untuk menolong karyawan, misalnya jauh sebelum outsourcing diputuskan maka secara rinci dikomunikasikan dalam beberapa pertemuan untuk staf di bagian telnologi informasi, sehingga ketika outsourcing diberlakukan, maka para staf mengerti benar betapa pentingnya keahlian dan teknologi baru bagi perusahaan, mereka didorong untuk memperoleh keahlian baru dibawah inisiatif perusahaaan. Kunci utama dalam kesuksesan outsourcing adalah pemilihan vendor yang tepat (choose the right vendor) karena outsourcing merupakan kerjasama jangka panjang sehingga penunjukkan vendor yang tepat sebagai mitra perusahaan menjadi sangat krusial baik dari pertimbangan aspek teknologi, bisnis, maupun tujuan finansial. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan dituntut untuk dapat memahami dasar pertimbangan dalam pemilihan vendor.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain pengetahuan dan kemampuan dalam industri yang dibidanginya (industry knowledge), kemampuan teknis, kemampuan keuangan dan kemampuan dalam menyampaikan infrastruktur jasa yang dikelolanya. Sistem informasi dan organisasi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Sistem informasi harus disesuaikan dengan organisasi agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting pada organisasi. Pada saat yang sama, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat keuntungan dari teknologi baru. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor mediasi yang besar, yaitu struktur organisasi, SOP (Standard Operating Procedures), politik, kultur, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen. Para manajer harus waspada karena sistem informasi mampu mengubah kehidupan organisasi. Sistem informasi tidak bisa sukses merancang sistem baru atau memahami sistem yang sudah ada tanpa memahami organisasi. Para manajer perlu memutuskan sistem apa yang akan dibangun, apa yang akan dikerjakannya, serta bagaimana pengimplementasiaannya.

Outsourcing bisa menjadi solusi terbaik dalam menjaga kepastian jumlah pengeluaran perusahaan dan menekan resiko secara bersamaan. Dengan melibatkan pihak lain dalam melakukan pengawasan dan tindakan terhadap sebagian dari kegiatan operasional sehari-hari, perusahaan akan memperoleh kemudahan untuk bisa lebih serius menangani bisnis utamanya. Bisnis teknologi informasi pun memiliki prospek yang cukup cerah di masa depan. Apalagi teknologi informasi adalah dunia yang perubahan paradigma dan solusinya bergerak sangat cepat. Maka tentunya para pengguna barang atau jasa teknologi informasi akan lebih minim dalam resiko jika mereka melakukan kerjasama outsourcing.

Dengan waktu kerjasama yang relatif pendek, sistem pembayaran yang luwes dan skema kerjasama yang dapat dihentikan di tengah masa kerjasama, para pelaku usaha akan cenderung memilih solusi tersebut dibandingkan jika harus secara mandiri membangun divisi yang khusus mengelolanya

Referensi:

1. Hofstede, G. (1980), Culture's Concequences, Newbury Park, CA: Sage Publications, 1980.

2. Hsieh, T. (1996) Prospering Through Relationships in Asia, McKinsey Quarterly.

3. Goodhue, D.L., L.J. Kirsch, J.A. Quillard and M.D. Wybo (1992b) “Strategic Data Planning:
Lessons from the Field”, MIS Quarterly (16)1, pp. 11-34.

4. Truman, G.E.(2000), “Integration in Electronic Exchange Environments”, Journal of MIS (17)1,pp. 209-244.

5. Wixom, B.H. and H. J. Watson (2001) “An Empirical Investigation of the Factors Affecting Data Warehousing Success”, MIS Quarterly (25)1, pp. 17-41.

6. Akomode, O.J., Lees, B. and Irgens, C. (1998). “Constructing Customised Models And
Providing Information To Support IT Outsourcing Decisions”, Logistics Information
Management, Vol. 11 No. 2, pp. 114-127.

7. Baccarini, D., Salm, G. and Love, P.B. (2004). “Management Of Risk In Information
Technology Projects”, Industrial Management & Data System, Vol. 104 No. 4, pp.
286-95.

8. Beaumont, N. and Sohal, A. (2004). “Outsourcing in Australia”, International Journal of
Operations & Production Management, Vol. 21 No. 7, pp 688-700.

9.Bridges,W. (1994). Job Shift, Addison-Wesley, New York, NY, pp. 11-27.

10. Brooks, G. (2004). “What is Outsourcing?”, New Media Age, p.4.

11.Chen, Y.C. and Perry, J. (2003). “IT Outsourcing: A Primer for Public Manager”,
http://www.businessofgovernment.org.

12.Currie, W.L. (1998). “Using Multiple Suppliers to Mitigate The Risk ff IT Outsourcing at
ICI and Wessex Water”, Journal of Information Techonology, No. 13, pp. 169-180.

13. Embleton, P.R. and Wright, P.C. (1998). “A Practical Guide to Successful Outsourcing”,

14. Empowerment in organizations, Vol. 6 No. 3, pp 94-106.

15. Gibson,V.M. (1996). “Outsourcing Can Save Money and Increase Efficiency”, BenefitsAdministration, March, p. 19.

16. Harland, C. and Knight, L., Lamming, R., Walker, H. (2005), “Outsourcing: Assessing TheRisks And Benefit For Organisations, Sectors and Nations”, International Journal of Operations & Production Management, Vol.25 No. 9, pp. 831-850.

18. Indrajit, R.E. (2000), “Seluk-beluk Manajemen Outsourcing”, Warta Ekonomi, Juli, pp.63.

19.Lee, M.K. (1996).”IT Outsourcing Contracts: Practical Issues For Management”,

20.Industrial Management & Data System, Vol. 96 No. 1 pp. 15-20.




1 komentar:

hesthi mengatakan...

saya setuju bahwa ousourcing dapat membantu kerja perusahaan. utnuk pemilihan vendor, selain aspek teknologi, bisnis, maupun tujuan finansial perlu diperhatika juga faktor resiko, apalagi jika pekerjaan yang di-outsourcing-kan menyankut data perusahaan..tks